MAKALAH
ILMU GIZI
PENGATURAN MAKANAN PADA ATLET
Dosen Pembimbing : Endang Srilestari
Oleh Kelompok kelas D :
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN
REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN
KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji
syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah
ini sesuai yang diharapkan.
Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa
kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu gizi
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi IKIP BUDI UTOMO MALANG.
Pembuatan makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan
mengkaji tentang unsur-unsur zat
makanan yang diperlukan selama melakukan pertandingan sepak bola.
Dalam
proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan
kepada:
·
Ibu endang srilestari
yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Ilmu gizi.
·
Rekan – Rekan mahasiswa
yang telah memberikan masukan untuk makalah ini.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya
manusia biasa yang pasti mempunyai banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu
penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi pengembangn
makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.
Malang,
1 juni 2011
Penyusun,
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar…….…………………………………………………………..……………...……i
Daftar
Isi……….……………………………………………………….........................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang…………………………….………………….………….…………...………1
1.2 Rumusan
Masalah………………………….…………….……………………………...……1
1.3 Tujuan
Permasalahan…………………………………..…………………..…………………2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh pola makan dan gizi……………………………………….………....….........……3
2.2 Unsur-unsur zat makanan……………………….………………………..………..........……4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………….……….………………………………….…………5
3.2 Saran-Saran………………….……………………..…………………………………………5
DAFTAR PUSTAKA………………………………………...…………………………....….…..6
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan sangat
penting dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu,
pembangunan kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat harus selalu ditingkatkan
untuk dapat mencapainya. Salah satu cara untuk dapat mempertahankan kesehatan
dan meningkatkan ketahana fisik adalah berolahraga.
Olahraga dapat
dilakukan oleh siapapun, oleh karena itu pengetahuan gizi olahraga juga sangat
penting bagi masyarakat maupun atlet yang berprestasi. Pada masa pertumbuhan maupun
perkembangan, proses kehidupan seseorang
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya
adalah intake zat gizi. Di samping itu, gizi
juga berpengaruh dalam mempertahankan
dan memperkuat daya tahan tubuh. Hal tersebut berlaku pula bagi seorang atlet,
meskipun secara lebih khusus kebutuhan jenis dan jumlah zat gizi bagi seorang
atlet akan berbeda dengan seorang yang bukan atlet. Karena, kegiatan fisik dan
psikis berbeda baik selama masa latihan maupun pada saat pertandingan. Prestasi olahraga yang dicapai oleh para atlet sangat
dipengaruhi oleh ketepatan penentuan dan penyediaan jenis dan jumlah zat gizi
yang dibutuhkan.
Olahraga
memiliki banyak cabang permainan. Salah satu permainan yang banyak digemari oleh
masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia adalah permainan sepak bola. Di
Indonesia, pembinaan olahraga sepak bola telah lama dan banyak dilakukan oleh
organisasi-organisasi sepak bola, namun masih belum menghasilkan prestasi yang
menggembirakan. Salah satu faktor yang perlu
diperhatikan dalam hal ini adalah kecukupan gizi atlet sepak bola. Karena,
kecukupan gizi atlet dapat membuat daya tahan tubuh atlet menjadi lebih kuat,
sehingga atlet dapat tampil maksimal saat bertanding.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas
dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1)
Apakah
pengaruh pola makan dan gizi yang seimbang terhadap penampilan atlet saat pertandingan sepak bola?
2)
Sebutkan
unsur-unsur zat makanan yang mempengaruhi penampilan seorang atlet sepak bola
saat pertandingan?
1.3
Tujuan Permasalahan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin
dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1)
Memenuhi tugas yang
diberikan pada mata kuliah ilmu gizi.
2) Sebagai bentuk pengetahuan mengenai unsur zat makanan yang diperlukan selama pertandingan sepak bola.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh
pola makan dan gizi
Sepak bola
merupakan salah satu permainan yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh
dunia termasuk Indonesia. Pembinaan terhadap atlet sepak bola di indonesia
telah dilakukan sejak usia dini oleh organisasi-organisasi sepak bola, namun
masih belum menghasilkan prestasi yang gemilang. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah
kecukupan gizi atlet sepak bola beserta pola makannya.
Sepak bola
merupakan olahraga yang memerlukan kesiapan fisik yang lebih dibandingkan
dengan cabang olahraga lainnya. Kesiapan fisik atlet dipengaruhi oleh makanan
yang dikonsumsi. Seorang atlet sepakbola harus memiliki kesiapan fisik yang
prima dalam bertanding di lapangan hijau selama 2 X 45 menit. Bila kesiapan
fisik seorang atlet tercapai, maka diharapkan prestasi dilapangan hijau dapat
terwujud.
Seorang atlet
sepak bola yang mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang secara terencana akan
berada pada status gizi baik dan mampu mempertahankan kondisi fisik secara
prima.
Pemberian
makanan kepada atlet harus diatur sedemikian rupa, sehingga saat pertandingan
dimulai proses pencernaan makanan sudah selesai. Hal ini penting karena pada
saat pertandingan, aliran darah terkonsentrasi menuju otot untuk menyalurkan
zat gizi dan oksigen yang dibutuhkan pada saat otot berkontraksi. Atlet sepak
bola sebaiknya mengkonsumsi makanan kira-kira 3-4 jam sebelum bertanding. Tenggang waktu ini tidak boleh
sampai menimbulkan penurunan kadar gula darah atau menimbulkan rasa lapar
sewaktu pertandingan. Selain itu, waktu makan yang terakhir ini juga harus
disesuaikan dengan kebiasaan makan atlet.
Makanan tidak boleh merangsang atau menyebabkan masalah yang tidak baik pada
saluran pencernaan. Makanan harus lebih banyak mengandung karbohidrat, rendah
lemak dan protein, cukup vitamin dan mineral, serta cukup air.
Kurang lebih satu jam
menjelang pertandingan, atlet harus menghindari minuman yang banyak mengandung
gula [manis sekali]. Pemberian satu gelas [200 cc] air putih yang ditambah satu
sendok teh [5 gr] gula diperbolehkan oleh karena konsentrasi minuman tersebut
tidak melebihi 2,5%. Pemberian minuman manis
yang melebihi konsentrasi gula 2,5% dapat menimbulkan peningkatan gula darah
yang akan merangsang produksi hormon insulin. Peningakatan hormon insulin ini
dpat menyebabkan terjadinya hipoglikemi [“reactive hypoglycemia”]. Keadaan ini
dapat terjadi pada saat atlet sedang bertanding dengan gejala-gejala pusing, mual
dan muntah sampai kolaps.
2.2 Unsur-unsur zat makanan
Seorang atlet
sepak bola yang mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang secara terencana akan
berada pada status gizi baik dan mampu mempertahankan kondisi fisik secara
prima. Sedangkan saat menjelang pertandingan, asupan makanan harus memiliki
unsur zat makanan berikut:
1)
Banyak
karbohidrat (C,H,O)
Karbohidrat merupakan sumber energi yang menjadi cadangan tenaga baru, serta memberikan
rasa kenyang pada atlet ketika mengkonsumsinya. Pada saat pertandingan,
karbohidrat sangat diperlukan, karena berfungsi untuk membentuk simpanan
glikogen dalam hati dan otot. Oleh karena itu, karbohidrat yang cukup banyak
sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk beraktifitas, apalagi saat bertanding.
2)
Sedikit
protein dan lemak
Protein dan
lemak merupakan sumber energi, tetapi dalam
persiapan maupun saat pertandingan, makanan yang mengandung banyak protein dan
lemak harus dihindari. Karena, makanan akan lebih lama dicerna. Sehingga
protein dan lemak tidak memberi asupan glikogen pada otot dan hati yang
dibutuhkan saat pertandingan.
3)
Cukup
vitamin dan mineral
Vitamin dan
mineral bermanfaat untuk menghindari terjadinya dehidrasi dan dapat mengganti
zat gizi yang terpakai pada saat bertanding. Oleh karena itu, atlet sangat
disarankan mengkonsumsi makanan maupun minuman yang bervitamin dan
bermineral.
4)
Cukup
air
Air sangat dibutuhkan oleh tubuh, baik saat beraktifitas maupun tidak beraktifitas. Air berfungsi membentuk cairan tubuh yang hilang saat bertanding, dan sebagai alat pengangkut unsur-unsur gizi dalam tubuh. Pada saat bertanding, sebaiknya atlet minum air sebelum dia merasa haus. Karena, pada waktu haus terasa, sudah menunjukkan adanya dehidrasi awal. Sebaiknya atlet minum air secara teratur setiap 10-15 menit saat pertandingan.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Seorang atlet
sepak bola harus
memiliki kesiapan fisik yang prima dalam bertanding di lapangan hijau selama 2
X 45 menit. Atlet sepak bola sebaiknya mengkonsumsi makanan
kira-kira 3-4 jam sebelum bertanding.
Tenggang waktu ini tidak boleh sampai menimbulkan penurunan kadar gula darah
atau menimbulkan rasa lapar sewaktu pertandingan. Makanan harus lebih banyak mengandung karbohidrat, rendah lemak dan
protein, cukup vitamin dan mineral, serta cukup air.
3.2
Saran-saran
Sepak bola merupakan olahraga yang memerlukan kesiapan fisik yang lebih dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Kesiapan fisik atlet dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, asupan gizi harus diperhatikan untuk dapat membuat daya tahan tubuh atlet menjadi lebih kuat, sehingga atlet dapat tampil maksimal saat bertanding.
DAFTAR PUSTAKA
Budiwanto, Setyo, 2004. Pengetahuan Dasar Melatih Olahraga, Malang: FIK
Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs
